Agarkata mufakat dapat dicapai dengan baik maka masing-masing pihak yang bermusyawarah harus bisa menyadari hal-hal sebagai berikut : 1. Masalah yang dihadapi adalah masalah bersama 2. Setiap anggota musyawarah mempunyai kedudukan yang sama sehingga mempunyai peran yang sama dalam penyelesaian masalah. 3.
Pengertian Musyawarah – Dalam kehidupan sehari-hari, secara tidak sadar kita selalu melakukan musyawarah. Baik saat di keluarga, di sekolah, maupun di tempat kerja. Kegiatan musyawarah berperan penting dalam upaya menyelesaikan masalah, terutama permasalahan yang menyangkut orang banyak. Lalu, apa sih sebenarnya musyawarah itu? Mengapa kita harus selalu melakukannya untuk menyelesaikan masalah? Supaya Grameds lebih memahami hal-hal mengenai musyawarah, yuk simak penjelasan berikut! Pengertian MusyawarahSyarat Pelaksanaan MusyawarahPrinsip Pelaksanaan MusyawarahManfaat Pelaksanaan MusyawarahEtika Pelaksanaan MusyawarahHubungan Musyawarah dengan Demokrasi di IndonesiaPerbedaan Musyawarah dan DemokrasiRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Menurut Rifa’i 2015, kata musyawarah diambil dari bahasa Arab yakni syūra yang kemudian diserap dalam bahasa Indonesia hingga memiliki arti berunding dan berembuk. Sementara itu, terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat berbeda mengenai makna syūra. Menurut Mahmud Al-Khalidi, kata syūra memiliki makna berkumpulnya manusia untuk menyimpulkan hal yang benar dengan mengungkapkan berbagai perkara dalam satu permasalahan untuk memperoleh petunjuk dalam mengambil keputusan. Sedangkan menurut Suprianto 2010, kata syūra menurut istilah berarti menyatukan pendapat yang berbeda-beda berkenaan dengan masalah tertentu dengan cara mengujinya dari berbagai pendapat hingga sampai kepada pendapat yang paling benar dan baik. Syūra bukan berarti seseorang meminta nasihat kepada orang lain, melainkan nasihat secara timbal-balik yang disampaikan melalui diskusi. Dalam dunia politik, musyawarah diartikan sebagai proses untuk mencurahkan segala potensi dan akal supaya dapat dipilih satu pikiran yang paling benar. Pilihan atau keputusan dalam proses musyawarah harus diterima dan menjadi tanggung jawab setiap peserta musyawarah. Sementara itu, dalam buku Manajemen Bahasa menjelaskan musyawarah adalah rapat yang sifatnya mencari mufakat atau sepakat. Dalam definisi ini, lebih menekankan adanya unsur perundingan untuk menghasilkan keputusan dengan suara bulat. Dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa musyawarah merupakan bentuk dari kedewasaan diri dalam upaya menyelesaikan masalah, karena dalam musyawarah kita dapat belajar menghargai pendapat orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. Keputusan yang diambil dalam musyawarah biasanya berdasarkan kesepakatan bersama, bukan kesepakatan individu maupun golongan. Sebuah musyawarah, biasanya mempunyai ciri-ciri berikut Dilakukan oleh lebih dari 2 orang. Semua orang yang melaksanakan musyawarah mempunyai kedudukan yang sama. Semua orang dalam forum musyawarah boleh mengeluarkan pendapat terkait permasalahan. Tidak mengutamakan sifat egoisnya. Harus menghargai peserta musyawarah lain. Syarat Pelaksanaan Musyawarah Agenda pelaksanaan harus jelas Dipimpin oleh satu orang saja Peserta musyawarah diberi waktu dan kesempatan yang sama dalam mengemukakan pendapatnya Pemimpin harus mampu mengambil keputusan terhadap hasil musyawarah secara adil Hasil akhir musyawarah harus dilaksanakan sesuai keputusan Prinsip Pelaksanaan Musyawarah Pendapat disampaikan secara santun. Menghormati adanya pendapat yang berbeda dari orang lain. Mencari titik temu dari pendapat-pendapat yang telah diungkapkan secara adil dan bijaksana. Menerima keputusan bersama secara besar hati. Melaksanakan keputusan bersama. Manfaat Pelaksanaan Musyawarah Musyawarah secara umum dilaksanakan guna menyelesaikan suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan orang banyak. Lalu, apa saja manfaat yang didapatkan dari kegiatan musyawarah? Mengetahui kompetensi dari setiap peserta musyawarah terhadap permasalahan yang dibahas. Memantapkan suatu pendapat yang telah diusulkan setelah mendapatkan berbagai analisis dari peserta musyawarah. Mempersatukan setiap orang pada satu pendapat. Memilih suatu pendapat yang paling adil dan benar. Etika Pelaksanaan Musyawarah Kegiatan musyawarah menjadi sarana untuk memperoleh ide atau gagasan terbaik dari suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh suatu masyarakat. Dalam pelaksanaannya, tidak dapat dipungkiri bahwa akan adanya perbedaan pendapat sehingga menimbulkan suatu perselisihan antara peserta musyawarah. Supaya perselisihan tersebut dapat dihindari, diperlukan aturan atau etika yang harus dilakukan oleh setiap individu yang mengikuti pelaksanaan musyawarah. Menurut Abdullah Kamar Mahmoud, terdapat beberapa etika yang harus dilaksanakan dalam musyawarah, yakni Memanfaatkan setiap perbedaan pandangan atau pendapat untuk memperkaya pengetahuan dan pemikiran, sehingga dapat memilih pandangan atau pendapat terbaik di antara berbagai pandangan yang muncul. Berprasangka baik terhadap setiap individu yang mempunyai pendapat dengan kita. Mempunyai “harapan” bahwa pendapat yang benar adalah pendapat orang lain, bukan pendapatnya. Tidak menuruti hawa nafsu. Dalam agama Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya selalu berpegang teguh pada kebenaran sesuai dalam surah Shad ayat 26 yang berbunyi “Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” Konsisten dan berkomitmen hanya demi satu kebenaran. Selalu mengedepankan persatuan. Ketika terjadi perbedaan pendapat atau prinsip, maka yang harus dipentingkan terlebih dahulu adalah upaya menjaga persatuan dan solidaritas umat supaya tidak terjadi perselisihan besar. Hubungan Musyawarah dengan Demokrasi di Indonesia Pelaksanaan musyawarah tidak hanya dapat ditinjau dari aspek ajaran Islam saja, melainkan juga pada praktik politik dan ketatanegaraan. Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI telah menetapkan prinsip musyawarah dan mufakat sebagai landasan pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan bersama, sifatnya adalah mutlak untuk menegakkan musyawarah dalam menghadapi permasalahan secara bersama-sama. Sebelumnya, Grameds harus mengetahui apa itu demokrasi. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta dalam upaya memerintah dengan perantara wakil yakni DPR Dewan Perwakilan Rakyat. Salah satu prinsip dalam pelaksanaan demokrasi adalah Partisipasi Rakyat Dalam Pemilihan Umum. Dalam pemilihan umum, rakyat diberikan hak atau suara yang sama untuk memilih anggota dewan pemerintahan. Setelah suara dari para rakyat terkumpul, maka akan ada penghitungan suara untuk menentukan hasil akhir dari pemilihan umum tersebut. Hal tersebut sejalan bukan dengan proses pelaksanaan musyawarah? Pelaksanaan musyawarah juga ditegakkan dalam sila keempat Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan”. Walaupun dalam sila tersebut tidak memuat dasar demokrasi, tetapi jelas memuat permusyawaratan. Pemahaman dan pelaksanaan mengenai sila keempat Pancasila tersebut tidak dapat dipisahkan dengan sila-sila Pancasila lainnya. Terlebih, negara Indonesia ini telah merumuskan dasar hukum musyawarah tidak hanya dilaksanakan dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat saja tetapi juga dalam sistem pemerintahan baik pada tingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut diungkapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 yang berbunyi “Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa.” Dengan demikian, dapat ditetapkan mengenai sistem pemerintahan negara Indonesia yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 ini, landasan hukum struktural pemerintahannya adalah permusyawaratan. Perbedaan Musyawarah dan Demokrasi Terdapat beberapa pandangan yang mengungkapkan bahwa musyawarah dan demokrasi adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut akan dirangkum dalam bentuk tabel berikut! Musyawarah Demokrasi merupakan perintah Allah SWT yang telah ditetapkan dalam Al-Quran, sehingga harus dilaksanakan oleh umatnya. merupakan hasil pemikiran Barat, dengan demikian menjadi identitas Barat bukan identitas Islam. beberapa hal seperti perintah maupun larangan Allah SWT telah ditetapkan, sehingga tidak boleh dimusyawarahkan kembali. Hal-hal yang jelas dilarang oleh Tuhan masih bisa dibahas dan didiskusikan kembali. Tidak akan mencapai hasil mufakat yang bersifat maksiat. Hasil mufakat didasarkan oleh suara terbanyak. Sering terjadi kesepakatan suara terbanyak dalam hal maksiat. Meskipun terdapat beberapa pendapat mengenai perbedaan musyawarah dan demokrasi, tetapi dalam bentuk pemerintahan kita ini rakyat tetap memegang kekuasaan. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
TopPDF PENDAHULUAN Pelaksanaan Musyawarah Untuk Mufakat Dalam Rapat Karang Taruna (Studi Kasus pada Karang Taruna Sumber Cahaya di Dukuh Sumberejo Desa Patihan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen). dikompilasi oleh Secara umum segala peraturan yang berlaku di Indonesia berdasarkan pada Pancasila termasuk penyelesaian masalah
Yuk simak bersama pembahasan tentang musyawarah berikut di bawah ini. Supaya, pengetahuan kita tentang makna musyawarah itu berasal dari bahasa Arab, yaitu “Syawara” yang artinya berunding atau tersebut mempunyai tujuan buat bisa mencapai mufakat atau juga dasarnya, prinsip dari musyawaraht ini yaitu bagian dari demokrasi. Jadi, sampai saat ini sering dikaitkan dengan dunia politik demokrasi. Di Indonesia penentuan hasil itu dilakukan dengan cara musyawarah mufakat. Kalo gak ada jalan keluar atau kalo mengalami kebuntuan, maka akan dilaksanakan voting atau juga pemungutan suara. Dalam bermusyawarah, ada beberapa tujuan yang harus dihasilkan atau diputuskan, diantaranya yaitu Mendapatkan kesepakatan bersama, jadi keputusan akhir yang diambil dalam musyawarah bisa diterima dan dilaksanakan oleh semua anggota dengan penuh rasa tanggung jawab. Menyelesaikan kesulitan dan memberikan kesempatan buat melihat masalah dari berbagai sudut pandang jadi keputusan yang dihasilkan sesuai dengan persepsi dan standar anggota musyawarah. Keputusan yang diambil dengan musyawarah akan lebih berbobot, karena didalamnya ada pemikiran, pendapat, dan ilmu dari para anggotanya. Ciri-ciri Musyawarah Berikut ini, ada beberapa ciri-ciri dari musywarah, diantaranya yaitu Dilakukan berdasarkan atas kepentingan bersama. Hasil keputusan musyawarah bisa diterima dengan akal sehat dan sesuai hati nurani. Pendapat yang diusulkan dalam musyawarah mudah dipahami dan gak memberatkan anggota musyawarah. Mengutamakan pertimbangan moral dan bersumber dari hati nurani yang luhur. Asas Musyawarah Asas musyawarah ini terbagi menjadi 3, diantaranya yaitu sebagai berikut ini 1. Asas Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban Apa itu asas keseimbangan antara hak dan kewajiban? Yaitu, Asas yang mempunyai kedudukan seimbang antara hak dan kewajiban, gak boleh mendahulukan haknya dulu. 2. Asas Musyawarah dan Mufakat Apa itu asas musyawarah dan mufakat itu? Yaitu, Asas yang dipakai oleh masyarakat buat menyelesaikan masalah atau persoalan dengan baik-baik buat mendapatkan hasil yang sering disebut dengan mufakat. Buat mendapatkan mufakat semua anggota yang ada dalam musyawarah harus menyetujui kepusan tersebut supaya mendapatkan mufakat. 3. Asas Kepastian Hukum dan Keadilan Apa yang dimaksud dengan asas kepastian hukum dan keadilan dalam musyawarah itu? Yaitu, Asas yang didasarkan pada aturan hukum dan mempunyai rasa keadilan bersama. Manfaat Musyawarah Dibawah ini, ada beberapa manfaat dari musyawarah yang perlu kalian ketahui, yaitu 1. Melatih untuk Mengemukakan Pendapat Dalam sebuah proses musyawarah setiap orang mempunyaii ide atau gagasan yang berbeda, yang bisa dikemukakan dalam memecahkan suatu permasalahan yang sedang dibahas. Dengan bermusyawarah, seseorang bisa dilatih buat bisa mengutarakan pendapatnya yang nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan dalam mencari solusinya dari masalah yang sedang dibahas. 2. Masalah Bisa Segera Terpecahkan Dengan adanya musyawarah, maka akan didapatkan beberapa jalan alternatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang merupakan kepentingan bersama. Pendapat yang beda dari orang lain itu bisa jadi lebih baik daripada pendapat kita. Makanya, dalam bermusyarah itu penting mendengarkan pendapat dari orang lain. 3. Keputusan yang Dihasilkan Memiliki Nilai Keadilan Musyawarah adalah suatu proses mendengar pendapat yang nantinya keputusan yang diambil atas kesepakatan bersama para anggota. Kesepakatan yang dihasilkan tersebut tentu gak mengandung unsur paksaan didalamnya. Jadi, semua anggota bisa melaksakan hasil dari keputusan dengan penuh tanggung jawab dan juga tanpa ada pemaksaan. 4. Hasil Keputusan yang Diambil Mengutamakan Semua Pihak Keputusan yang dihasilkan dalam bermusyawarah itu gak boleh merugikan salah satu pihak atau anggota dalam musyawarah. Jadi, keputusan itu harus sama-sama menguntungkan supaya nantinya hasil yang diputuskan dalam musyawarah bisa diterima dan bisa dilaksanakan oleh semua anggota dengan penuh keikhlasan. 5. Dapat Menyatukan Pendapat yang Berbeda Pendapat itu pastinya berbeda-beda dan juga akan ditemui dalam musyawarah yang melibatkan orang banyak apalagi yang dibahas menyangkut urusan dan kepentingan bersama. Pendapat-pendapat yang beda ini dikumpulkan, lalu ditelaah secara sama-sama baik dan juga buruknya. Jadi, pada akhir pembahasan tersebut akan terpilih satu atau juga lebih hasil yang paling baik. 6. Adanya Kebersamaan Dengan adanya musyawarah tersebut, maka akan mempererat hubungan tali persaudaraan antar sesama anggota. Jadi, setiap orang bertemu dengan beberapa karakter yang berbeda-beda dari para anggotanya. 7. Dapat Mengambil Kesimpulan yang Benar Hasil keputusan yang diambil dalam musyawarah tersebut yaitu keputusan yang dianggap benar dan juga sah. Jadi, hasil tersebut harus dilakukan dan dilaksanakan dengan baik oleh setiap anggotanya. 8. Mencari Kebenaran dan Menjaga Diri dari Kekeliruan Dengan adanya musyawarah tersebut, maka semua anggota akan bisa menemukan kebenaran atas suatu masalah yang sedang dibahas demi kepentingan bersama. 9. Menghindari Celaan Dengan bermusyawarah, kamu juga akan terhindar dari berbagai macam anggapan dan juga celaan orang lain. Karena, semua hasil dan juga proses musyawarah di bicarakan bersama dan juga ditelaah oleh seluruh anggota. 10. Terciptanya Stabilitas Emosi Dalam musyawarah, pastinya akan ditemukan pendapat yang berbeda-beda dari yang kita sampaikan. Makanya, hal tersebut akan melatih diri kamu supaya bisa memahami dan menahan emosi dengan cara menghargai segala macam pendapat orang lain dalam musyawarah, jadi membuat emosi antar anggota juga tetap stabil. Contoh Musyawarah 1. Dalam Lingkungan Masyarakat Musyawarah dalam pembentukan panitia ulang tahun desa, musyawarah pembagian siskamling, musyawarah perbaikan jalan desa, dan lain sebagainya. 2. Dalam Lingkungan Sekolah Musyawarah dalam pemilihan ketua dan wakil OSIS, musyawarah mengadakan lomba, pemilihan ketua kelas, dan lain sebagainya. 3. Dalam Keluarga Musyawarah dalam pembagian tugas bersih-bersih rumah, musyawarah menentukan tempat rekreasi, dan lain sebagainya. 4. Dalam Lingkungan Negara Musyawarah dalam rapat anggota DPR, musyawarah dalam merumuskan undang-undang, dan lain sebagainya. Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai Musyawarah yang perlu kalian pelajari dan ketahui. Semoga dengan adanya pembahasan diatas, bisa menambah pengetahuan dan wawasan kalian semua mengenai makna dari musyawarah. Semangat belajar dan sukses buat kalian semua sobat-sobat cerdika 😀 Originally posted 2020-07-29 005532.
Penyelesaiansengketa melalui musyawarah mufakat dan damai bahkan telah dikenal pada zaman Mataram II. Pada saat Sultan Agung berkuasa, urusan peradilan dilaksanakan oleh penghulu agama atas nama raja yang didampingi oleh beberapa ulama sebagai anggota majelis peradilan. , disamping proses pengadilan yang bersifat memutus (adjudikatif).27
Tujuan Musyawarah – Grameds pasti tahu bahwa bangsa Indonesia selalu mengutamakan musyawarah. Baik ketika rapat desa, rapat dalam penentuan ketua kelas, hingga di sebuah keluarga juga pasti mengadakan musyawarah ini. Permasalahan yang dirundingkan dalam sebuah musyawarah, cenderung akan lebih cepat selesai. Maka dari itu, masyarakat Indonesia selalu melaksanakan musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan apapun. Lalu, sebenarnya apa sih tujuan dari pelaksanaan musyawarah itu? Bagaimana pula etika kita dalam menyampaikan opini atau pendapat ketika berlangsungnya sebuah musyawarah? Apakah musyawarah dan demokrasi itu dua hal yang berbeda? Nah, supaya Grameds dapat memahami hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Tujuan Dilaksanakannya Musyawarah1. Supaya Mendapatkan Kesepakatan Bersama2. Memberikan Kesempatan Untuk Melihat Masalah dari Berbagai Sudut PandangPengertian MusyawarahSyarat Pelaksanaan MusyawarahManfaat Pelaksanaan MusyawarahEtika Pelaksanaan MusyawarahHubungan Musyawarah dengan Demokrasi di Indonesia Perbedaan Musyawarah dan Demokrasi Nilai-Nilai yang Termuat Dalam MusyawarahMusyawarah dalam Masyarakat dan PemerintahanMusyawarah Sebagai Upaya Menyelesaikan PerselisihanRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu EkonomiMateri Terkait Tujuan Dilaksanakannya Musyawarah 1. Supaya Mendapatkan Kesepakatan Bersama Dalam hal ini, musyawarah yang dilakukan di berbagai wilayah dengan konteks permasalahan yang beragam, pasti mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu supaya mendapatkan kesepakatan bersama. Kesepakatan ini merupakan hasil pendapat tiap orang yang mengikuti rapat, kemudian dirundingkan kembali hingga akhirnya mencapai keputusan akhir. 2. Memberikan Kesempatan Untuk Melihat Masalah dari Berbagai Sudut Pandang Ketika ada suatu permasalahan, akan lebih baik apabila dibahas dalam sebuah kegiatan musyawarah dan dibicarakan secara baik-baik. Dalam hal ini, kegiatan musyawarah juga secara tidak langsung akan memberikan kesempatan bagi seluruh anggota yang tergabung untuk memberikan opini masing-masing. Melalui opini-opini tersebut, nantinya seluruh anggota akan melihat pokok permasalahan dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Kemudian, baru dapat diputuskan hasil apa sesuai dengan persepsi dan standar anggota musyawarahnya. Keputusan yang diambil dalam sebuah kegiatan musyawarah, cenderung lebih berbobot dan berkualitas, sebab dalam keputusan tersebut terdapat pemikiran, pendapat, dan ilmu yang diutarakan oleh para anggota. Setelah memahami apa saja tujuan dilaksanakannya musyawarah, tidak afdol rasanya apabila tidak mengetahui pengertian musyawarah dan ciri-cirinya. Menurut Rifa’i 2015, kata musyawarah diambil dari bahasa Arab yakni syūra yang kemudian diserap dalam bahasa Indonesia hingga memiliki arti berunding dan berembuk. Sementara itu, terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat berbeda mengenai makna syūra. Menurut Mahmud Al-Khalidi, kata syūra memiliki makna berkumpulnya manusia untuk menyimpulkan hal yang benar dengan mengungkapkan berbagai perkara dalam satu permasalahan untuk memperoleh petunjuk dalam mengambil keputusan. Sedangkan menurut Suprianto 2010, kata syūra menurut istilah berarti menyatukan pendapat yang berbeda-beda berkenaan dengan masalah tertentu dengan cara mengujinya dari berbagai pendapat hingga sampai kepada pendapat yang paling benar dan baik. Syūra bukan berarti seseorang meminta nasihat kepada orang lain, melainkan nasihat secara timbal-balik yang disampaikan melalui diskusi. Dalam dunia politik, musyawarah diartikan sebagai proses untuk mencurahkan segala potensi dan akal supaya dapat dipilih satu pikiran yang paling benar. Pilihan atau keputusan dalam proses musyawarah harus diterima dan menjadi tanggung jawab setiap peserta musyawarah. Sementara itu, dalam buku Manajemen Bahasa menjelaskan musyawarah adalah rapat yang sifatnya mencari mufakat atau sepakat. Dalam definisi ini, lebih menekankan adanya unsur perundingan untuk menghasilkan keputusan dengan suara bulat. Dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa musyawarah merupakan bentuk dari kedewasaan diri dalam upaya menyelesaikan masalah, karena dalam musyawarah kita dapat belajar menghargai pendapat orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. Keputusan yang diambil dalam musyawarah biasanya berdasarkan kesepakatan bersama, bukan kesepakatan individu maupun golongan. Sebuah musyawarah, biasanya mempunyai ciri-ciri berikut Dilakukan oleh lebih dari 2 orang. Semua orang yang melaksanakan musyawarah mempunyai kedudukan yang sama. Semua orang dalam forum musyawarah boleh mengeluarkan pendapat terkait permasalahan. Tidak mengutamakan sifat egoisnya. Harus menghargai peserta musyawarah lain. Syarat Pelaksanaan Musyawarah Agenda pelaksanaan harus jelas Dipimpin oleh satu orang saja Peserta musyawarah diberi waktu dan kesempatan yang sama dalam mengemukakan pendapatnya Pemimpin harus mampu mengambil keputusan terhadap hasil musyawarah secara adil Hasil akhir musyawarah harus dilaksanakan sesuai keputusan Manfaat Pelaksanaan Musyawarah Musyawarah secara umum dilaksanakan guna menyelesaikan suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan orang banyak. Lalu, apa saja manfaat yang didapatkan dari kegiatan musyawarah? Mengetahui kompetensi dari setiap peserta musyawarah terhadap permasalahan yang dibahas. Memantapkan suatu pendapat yang telah diusulkan setelah mendapatkan berbagai analisis dari peserta musyawarah. Mempersatukan setiap orang pada satu pendapat. Memilih suatu pendapat yang paling adil dan benar. Etika Pelaksanaan Musyawarah Kegiatan musyawarah menjadi sarana untuk memperoleh ide atau gagasan terbaik dari suatu permasalahan yang sedang dihadapi oleh suatu masyarakat. Dalam pelaksanaannya, tidak dapat dipungkiri bahwa akan adanya perbedaan pendapat sehingga menimbulkan suatu perselisihan antara peserta musyawarah. Supaya perselisihan tersebut dapat dihindari, diperlukan aturan atau etika yang harus dilakukan oleh setiap individu yang mengikuti pelaksanaan musyawarah. Menurut Abdullah Kamar Mahmoud, terdapat beberapa etika yang harus dilaksanakan dalam musyawarah, yakni Memanfaatkan setiap perbedaan pandangan atau pendapat untuk memperkaya pengetahuan dan pemikiran, sehingga dapat memilih pandangan atau pendapat terbaik di antara berbagai pandangan yang muncul. Berprasangka baik terhadap setiap individu yang mempunyai pendapat dengan kita. Mempunyai “harapan” bahwa pendapat yang benar adalah pendapat orang lain, bukan pendapatnya. Tidak menuruti hawa nafsu. Dalam agama Islam, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya selalu berpegang teguh pada kebenaran sesuai dalam surah Shad ayat 26 yang berbunyi “Janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.” Konsisten dan berkomitmen hanya demi satu kebenaran. Selalu mengedepankan persatuan. Ketika terjadi perbedaan pendapat atau prinsip, maka yang harus dipentingkan terlebih dahulu adalah upaya menjaga persatuan dan solidaritas umat supaya tidak terjadi perselisihan besar. Hubungan Musyawarah dengan Demokrasi di Indonesia Pelaksanaan musyawarah tidak hanya dapat ditinjau dari aspek ajaran Islam saja, melainkan juga pada praktik politik dan ketatanegaraan. Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI telah menetapkan prinsip musyawarah dan mufakat sebagai landasan pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan bersama, sifatnya adalah mutlak untuk menegakkan musyawarah dalam menghadapi permasalahan secara bersama-sama. Sebelumnya, Grameds harus mengetahui apa itu demokrasi. Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta dalam upaya memerintah dengan perantara wakil yakni DPR Dewan Perwakilan Rakyat. Salah satu prinsip dalam pelaksanaan demokrasi adalah Partisipasi Rakyat Dalam Pemilihan Umum. Dalam pemilihan umum, rakyat diberikan hak atau suara yang sama untuk memilih anggota dewan pemerintahan. Setelah suara dari para rakyat terkumpul, maka akan ada penghitungan suara untuk menentukan hasil akhir dari pemilihan umum tersebut. Hal tersebut sejalan bukan dengan proses pelaksanaan musyawarah? Pelaksanaan musyawarah juga ditegakkan dalam sila keempat Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan”. Walaupun dalam sila tersebut tidak memuat dasar demokrasi, tetapi jelas memuat permusyawaratan. Pemahaman dan pelaksanaan mengenai sila keempat Pancasila tersebut tidak dapat dipisahkan dengan sila-sila Pancasila lainnya. Terlebih, negara Indonesia ini telah merumuskan dasar hukum musyawarah tidak hanya dilaksanakan dalam Majelis Permusyawaratan Rakyat saja tetapi juga dalam sistem pemerintahan baik pada tingkat pusat maupun daerah. Hal tersebut diungkapkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18 yang berbunyi “Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa.” Dengan demikian, dapat ditetapkan mengenai sistem pemerintahan negara Indonesia yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 ini, landasan hukum struktural pemerintahannya adalah permusyawaratan. Perbedaan Musyawarah dan Demokrasi Terdapat beberapa pandangan yang mengungkapkan bahwa musyawarah dan demokrasi adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan-perbedaan tersebut akan dirangkum dalam bentuk tabel berikut! Musyawarah Demokrasi merupakan perintah Allah SWT yang telah ditetapkan dalam Al-Quran, sehingga harus dilaksanakan oleh umatnya. merupakan hasil pemikiran Barat, dengan demikian menjadi identitas Barat bukan identitas Islam. beberapa hal seperti perintah maupun larangan Allah SWT telah ditetapkan, sehingga tidak boleh dimusyawarahkan kembali. Hal-hal yang jelas dilarang oleh Tuhan masih bisa dibahas dan didiskusikan kembali. Tidak akan mencapai hasil mufakat yang bersifat maksiat. Hasil mufakat didasarkan oleh suara terbanyak. Sering terjadi kesepakatan suara terbanyak dalam hal maksiat. Meskipun terdapat beberapa pendapat mengenai perbedaan musyawarah dan demokrasi, tetapi dalam bentuk pemerintahan kita ini rakyat tetap memegang kekuasaan. Nilai-Nilai yang Termuat Dalam Musyawarah Grameds pasti sudah tahu bahwa musyawarah itu menjadi bagian dari karakter bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang termuat dalam musyawarah itu lah yang menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik dan dianggap buruk bagi suatu kelompok masyarakat tertentu. Nah, setiap masyarakat itu pasti mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang dalam proses pemenuhan kebutuhannya, para anggota masyarakat sering mendapatkan pengalaman-pengalaman berupa faktor tertentu, baik yang mendukung atau menghalangi usahanya tersebut. Musyawarah telah menjadi bagian dari nilai-nilai budaya Indonesia, yang secara tidak langsung tertanam pada anggota masyarakat, lingkup organisasi, hingga lingkungan masyarakat. Nilai musyawarah telah mengakar menjadi bentuk suatu kebiasaan, kepercayaan, dan simbol bagi bangsa Indonesia, yang menjadi pembeda dengan bangsa lain. Apalagi Grameds pasti tahu bahwa Indonesia itu memiliki beragam suku bangsa, bahasa dan agama, sehingga musyawarah ini dijadikan sebagai “jalan tengah” untuk menengahi apabila terjadi konflik antar suku bangsa, bahasa, dan agama tersebut. Tidak hanya itu saja, musyawarah juga telah diakui sebagai bagian kearifan lokal dalam masing-masing daerah lho… Secara menyeluruh, budaya musyawarah ini dapat ditemui di berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia, sehingga dapat disebut juga sebagai budaya bangsa. Musyawarah juga dapat berfungsi sebagai rem atau pencegah aksi kesemena-menaan dari seorang kepala keluarga atau pejabat tertentu dalam menjalan kekuasaannya. Melalui adanya musyawarah ini, nantinya setiap masalah yang menyangkut kepentingan orang banyak, akan diselesaikan secara baik-baik dan semua orang yang hadir dalam kegiatan musyawarah harus mendengarkan secara seksama atas pendapat-pendapat yang muncul. Musyawarah dalam Masyarakat dan Pemerintahan Sebelumnya, telah dijelaskan bahwa musyawarah itu telah menjadi bagian dari kearifan lokal sekaligus menunjukkan identitas bangsa Indonesia. Maka dari itu, wajar apabila musyawarah ini juga “masuk” ke dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, terutama dalam lembaga pemerintahan. Pada tingkat daerah misalnya, pemerintahan desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa, pasti mempunyai Lembaga Musyawarah Desa LMD, yang menjadi wadah untuk menampung segala aspirasi, pendapat, kritik, dan saran dari warga desa. Melalui penyampaian aspirasi dalam lembaga tersebut, nantinya akan dimusyawarahkan, kemudian diambil keputusan mufakatnya. Demikian pula pada tingkat kabupaten atau kota, yang terdapat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD. DPRD ini mempunyai beberapa fungsi yang dijalankan harus berdasarkan musyawarah. Artinya, ketika hendak mengambil keputusan, seluruh anggota DPRD harus melaksanakan musyawarah terlebih dahulu. Hal ini juga sama terdapat pada pemerintahan tingkat provinsi hingga pusat. Pancasila yang merupakan dasar negara Republik Indonesia, dalam lima sila tersebut terdapat sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”, menjadi titik utama dari pelaksanaan musyawarah. Menurut Soediman Kartohadiprodjo, tujuan dari pembentukan sila ke-4 adalah untuk mencari titik temu antara pendapat-pendapat yang berbeda, mencari kebulatan, dan mencari persatuan. Maka dari itu, dalam kehidupan bermasyarakat Indonesia, musyawarah menjadi perekat dan sebagai upaya untuk saling menghargai satu sama lain. Musyawarah Sebagai Upaya Menyelesaikan Perselisihan Setiap manusia di muka bumi ini pasti ingin hidup rukun dengan manusia lain, baik dalam lingkup keluarga maupun dalam lingkup yang lebih luas. Sederhananya, setiap orang tidak ingin ada atau terjadi perselisihan dengan pihak lain. Namun, seiring dengan dengan berjalannya kehidupan, pasti tetap saja ada perselisihan yang timbul karena tidak adanya titik temu antara dua kepentingan masing-masing, apalagi jika masing-masing pihak bersikeras mempertahankan egonya. Penyelesaian akan perselisihan tersebut dapat ditempuh dengan berbagai pendekatan dan tahapan. Dari sudut pandang sosiologi, perselisihan dapat diselesaikan sendiri dengan pihak yang terkait dan dapat pula difasilitasi oleh pihak lain. Lalu, dari sudut pandang hukum, perselisihan dapat diselesaikan melalui pengadilan tetapi juga dapat melalui jalan damai. Apabila menggunakan jalan damai, cara yang paling efektif adalah dengan kegiatan musyawarah antar pihak-pihak yang berkaitan. Nah, itulah penjelasan mengenai tujuan dari kegiatan musyawarah dan bagaimana musyawarah menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. Apabila Grameds mendapati suatu permasalahan atau perselisihan, akan lebih baik apabila diselesaikan secara baik-baik dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Namun, apabila permasalahan atau perselisihan tersebut tergolong dalam pelanggaran berat, sebaiknya diserahkan kepada pihak-pihak berwajib dan melalui proses pengadilan supaya adil untuk semua pihaknya. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Baca Juga! Pengertian dan Prinsip Musyawarah 10 Manfaat Musyawarah bagi Masyarakat Tujuan dan Tugas Pokok Karang Taruna Contoh Penerapan Pancasila Sila Ke-2 Pengertian Nilai Dasar Pancasila Contoh Penerapan Sikap Dalam Pancasila Sila Ke-4 Tujuan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Dimensi Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Pengertian dan Contoh Nilai Praksis Pancasila Filosofi dan Makna Lambang Garuda Pancasila ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Jadiarti dari musyawarah itu sendiri adalah suatu cara yang dilakukan bersama sama dengan sikap yang rendah hati untuk memecahkan permasalahan atau suatu persoalan guna mengambil suatu keputusan bersama dalam penyelesaian masalah yang menyangkut urusan keduniawisan tersebut. Musyawarah juga termasuk dari bagian demokrasi.
Musyawarah termasuk dalam kegiatan yang identik dengan masyarakat Indonesia. Hidup bernegara dengan ragam suku, budaya, ras, dan agama memang terkadang memerlukan musyawarah untuk mencapai kesepakatan bersama yang tidak hanya menguntungkan salah satu pihak saja. Bukan hanya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, musyawarah juga diperlukan dalam skala yang lebih sempit, dalam kehidupan rumah tangga misalnya. Tapi, apa sebenarnya musyawarah dan kenapa hal tersebut diperlukan? Pengertian Musyawarah Secara etimologi, musyawarah berasal dari bahasa Arab, syawara, yang berarti berunding. Sementara, menurut KBBI, musyawarah adalah pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah. Beberapa ahli turut menyumbangkan pemikirannya terkait pengertian musyawarah, di antaranya Louis Ma'lou Louis Ma'lou menyatakan bahwa syura atau musyawarah adalah majelis yang dibentuk untuk memperdengarkan saran dan ide serta terorganisir dalam suatu aturan. Fokky Fuad Wsitaamadja Musyawarah adalah upaya bersama mencari jalan keluar dari suatu masalah yang menyangkut kepentingan bersama. Abdul Hamdi Al-Anshari Musyawarah adalah saling bertukar pendapat atau berunding terkait suatu masalah bersama atau meminta pendapat dari berbagai pihak untuk dipertimbangkan dan memilih keputusan terbaik demi kemaslahatan bersama. Suatu musyawarah dilakukan dengan tujuan mencapai mufakat atau persetujuan bersama. Prinsip kegiatan ini termasuk bagian dari demokrasi sehingga sering dikaitkan dengan dunia politik demokrasi. Dalam demokrasi Pancasila, musyawarah sering dilakukan untuk menentukan hasil dari suatu diskusi. Jika mengalami kebuntuan, akan dilakukan pemungutan suara atau voting. Oleh karena itu, musyawarah mesti mengiktui prinsip-prinsip tertentu, yaitu Bersumber pada paham sila keempat Pancasila. Keputusan harus dipertanggungjawabkan dan tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Setiap peserta memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam mengemukakan pendapat. Keputusan harus diterima dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Hasil keputusan dapat diperoleh melalui pemungutan suatu atau voting. Ciri-ciri Musyawarah Mengutip Guru Pendidikan dan laman terkait lainnya, musyawarah yang menjadi ciri khas Bangsa Indonesia dan tercantum dalam sial keempat Pancasila ini memiliki ciri-ciri tertentu, terutama dilakukan berdasarkan kepentingan bersama. Selain mengedepankan kepentingan bersama, hasil keputusan dari suatu musyawarah mesti dapat diterima dengan akal sehat dan hati nurani serta mengutamakan pertimbangan moral. Suatu pendapat yang diusulkan dalam musyawarah cenderung mudah dipahami dan tidak memberatkan sebagian pihak yang ikut terlibat dalam musyawarah tersebut. Tujuan dan Manfaat Musyawarah Seperti yang sudah disinggung di atas, musyawarah dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan bersama, sehingga suatu keputusan yang diperoleh dapat dijalankan oleh semua anggota dengan penuh rasa tanggung jawab. Selain mencapai kesepakatan bersama, musyawarah memiliki banyak manfaat lainnya, seperti melatih seseorang untuk berani mengemukakan pendapat dan menguraikannya secara jelas sehingga mudah dimengerti oleh pendengar. Di samping itu, suatu masalah juga dapat segera terselesaikan dengan mengedepankan keadilan dan bisa menguntungkan semua pihak. Contoh Musyawarah Contoh musyawarah dapat dilihat dari ruang lingkupnya. Musyawarah dalam ranah rumah tangga misalnya, sering dilakukan untuk mendiskusikan tujuan liburan, pembagian tugas rumah, dan sebagainya. Di sekolah, musyawarah sering dilakukan untuk menentukan ketua kelas, kunjungan ke rumah teman yang sedang sakit, jadwal piket, perwakilan untuk pertunjukan seni di kelas, dan sebagainya. Sementara itu, di lingkungan masyarakat, musyawarah dilakukan untuk pemilihan ketua RT, rencana bersih-bersih kampung, gotong-royong untuk suatu acara, dan masih banyak lagi. Mengutarakan pendapat dalam musyawarah Suatu musyawarah tentu akan memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk mengutarakan pendapat. Dengan begitu, diperlukan suatu argumen yang baik untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Argumen adalah suatu upaya untuk membuat lebih dari sekadar pernyataan. Di dalam suatu argumen terselip penawaran serangkaian pernyataan terkait yang mewakili dukungan terhadap pernyataan utama. Hal tersebut tak lain guna meyakinkan orang lain bahwa apa yang diucapkan dan ditegaskan adalah benar. Sebelum berargumen, penting untuk memahami apa saja komponen dasar yang membentuk suatu argumen, yaitu premis, inferensi, dan kesimpulan. Premis Pernyataan berupa fakta yang menjelaskan alasan dan atau bukti untuk memercayai suatu klaim inferensi. Inferensi Adalah apa yang diselesaikan di akhir argumen. Namun, dalam argumen sederhana, bisa jadi tidak ditemukan inferensi, melainkan hanya terdiri atas premis dan kesimpulan. Kesimpulan Penalaran dari sebuah argumen atau sering juga disebut inferensi akhir. Mengutip ThoughtCo, untuk memaparkan argumen, seorang yang membuat klaim mesti menawarkan pernyataan lanjutan yang, setidaknya, secara teori dapat mendukung klaim tersebut. Sebab, suatu argumen bertujuan untuk menawarkan alasan dan bukti. Apabila inferensi mendapat pernyataan yang mendukung, maka argumen berhasi. Begitu pula sebaliknya.
Mataram- Musyawarah untuk mencapai mufakat bersama merupakan jalan terbaik guna menyelesaikan suatu permasalahan baik dalam keluarga maupun masyarakat. Envelope Facebook Instagram Youtube Twitter Tiktok. MASUK. Beranda;
Manfaat musyawarah bagi seluruh masyarakat. Foto dok. musyawarah sangat banyak dan sangat membantu dalam kehidupan bersosial. Musyawarah merupakan salah satu cara yang dipercaya masyarakat Indonesia sebagai jalan untuk memecahkan masalah, khususnya masalah yang melibatkan kepentingan umum. Rupanya musyawarah juga memiliki sederet manfaat. Untuk mengetahuinya, berikut ini adalah manfaat dari musyawarah lengkap dengan tata cara melakukannya dengan benar untuk Anda jadikan panduan dalam menyelenggarakan dari Musyawarah Lengkap dengan Tata CaranyaMasalah merupakan suatu hal yang pasti dihadapi semua manusia baik itu bersifat pribadi maupun bersifat umum. Jika masalah pribadi dapat diselesaikan secara pribadi, maka untuk masalah yang menyangkut kepentingan umum, penyelesaiannya perlu melibatkan banyak orang yang tentu memiliki pendapat yang berbeda-beda. Untuk dapat menyelesaikannya, kita dapat melakukan musyawarah sebagai jalan musyawarah dijelaskan secara detail dalam buku berjudul Musyawarah Desa dalam Perencanaan Pembangunan Desa yang ditulis oleh I Gusti Lanang Parta Tanaya, PhD 201922 menjelaskan bahwa musyawarah adalah pengambilan keputusan bersama yang telah disepakati dalam memecahkan suatu masalah. Cara pengambilan keputusan bersama dibuat apabila keputusan tersebut menyangkut kepentingan orang banyak atau masyarakat musyawarah bagi seluruh masyarakat. Foto dok. musyawarah tentu kita perlu menaati tata cara musyawarah yang benar agar musyawarah dapat berjalan lancar dan mencapai kata mufakat serta memperoleh manfaat dari musyawarah. Tata cara melaksanakan musyawarah yang benar dijelaskan dalam buku Kewarganegaraan yang disusun oleh Aim Abdulkarim 2006163 yang memaparkan bahwa tata cara musyawarah dalam berbagai kehidupan harus mengandung prinsip sebagai berikutMusyawarah bersumber pada paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilanSetiap keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan dan dilarang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945Setiap peserta musyawarah memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam mengeluarkan pendapatHasil musyawarah atau setiap putusan yang telah ditetapkan dari musyawarah harus diterima dan dilaksanakanJika musyawarah berhasil dijalankan sesuai dengan tata cara tersebut, kita dapat memetik manfaat dari musyawarah yang tentunya berguna bagi seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. Manfaat dari musyawarah disebutkan secara rinci dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan Mengembangkan Karakter Peserta Didik Untuk SD/MI Kelas 5 yang disusun oleh M. Masan, Rachmat 2011133 menyebutkan bahwa dari musyawarah yang diselenggarakan, kita dapat memperoleh beberapa manfaat musyawarah, antara lainKeputusan yang diambil mengandung nilai keadilanHasil keputusan menguntungkan semua pihakDapat menyatukan pendapat yang saling berbedaAdanya kebersamaan yang terbangun antar anggota musyawarahDengan mengetahui bagaimana tata cara musyawarah yang benar beserta manfaat dari musyawarah kita dapat menerapkan musyawarah sebagai jalan untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan kepentingan umum. Jangan lupa untuk menjalankan musyawarah dengan kepala dingin dan hati yang lapang untuk menerima perbedaan pendapat antar anggota musyawarah. DAP
Musyawarahbertujuan untuk menyelesaikan kepentingan bersama. Musyawarah berarti mendengarkan dan saling melempar pendapat untuk menyelesaikan masalah melalui sebuah keputusan yang disepakati bersama atau mufakat. Keputusan yang diambil dari kegiatan musyawarah saling menguntungkan dan tidak merugikan kepentingan bersama.
- Musyawarah menjadi bagian dari demokrasi dan sering dilakukan di lingkungan masyarakat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, musyawarah adalah pembahasan bersama untuk mencapai keputusan penyelesaian massalah, perembukan buku Diskursus Demokrasi Deliberatif di Indonesia 2019 karya Fahrul Muzaqqi, musyawarah merupakan tradisi. Gagasan musyawarah mufakat merupakan gagasan dan tradisi asli masyarakat Indonesia. Di mana tradisi tersebut tidak terlepas dari karakter kolektivitas, gotong royong, dan tolong menolong. Adapun ciri-ciri musyawarah, yaitu Dilakukan berdasarkan atas kepentingan bersama. Hasil keputusan musyawarah dapat diterima dengan akal sehat dan sesuai hati nurani. Pendapat yang diusulkan mudah dipahami dan tidak memberatkan anggota musyawarah. Mengutamakan pertimbangan moral dan bersumber dari hati nurani yang luhur. Baca juga Musyawarah Arti, Ciri-cirinya dan Manfaat Contoh kegiatan musyawarah Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sesuatu hal untuk kepentingan bersama harus diselesaikan secara musyawarah mufakat. Namun, tidak semua kegiatan harus dilakukan secara musyawarah. Berikut contohnya Kegiatan bermusyawarah Contoh-contoh kegiatan musyawarah, sebagai berikut Musyawarah ketika rapat RT atau lingkungan dalam pengambilan keputusan atau dalam penyelesaian masalah. Untuk mencapai hasil bersama. Musyawarah dalam keluarga untuk menentukan aturan-aturan di dalam keluarga agar adil dan disepakati bersama. Musaywarah di sekolah ketika melakukan pembagian tugas piket kelas. Musyawarah dalam menentukan ketua dan susunan organisasi karang taruna. Baca juga Penerapan Nilai-Nilai Kerakyatan dalam Kehidupan Sehari-Hari Kegiatan bukan musyawarah Contoh-contoh kegiatan yang bukan dilakukan dengan musyawarah, yakni Tidak mengerjakan ujian secara bersama-sama Saat pemilihan umum, baik untuk pemerintah pusat, daerah, maupun presiden Membolos bersama Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
oXviZ. 1796pjir1m.pages.dev/5391796pjir1m.pages.dev/2541796pjir1m.pages.dev/3001796pjir1m.pages.dev/3331796pjir1m.pages.dev/101796pjir1m.pages.dev/2201796pjir1m.pages.dev/2381796pjir1m.pages.dev/199
musyawarah mufakat dilaksanakan guna menyelesaikan masalah yang bersifat