Pengertian Tes Urine Tes urine atau urinalisis adalah jenis pemeriksaan medis yang menggunakan urine untuk mengidentifikasi masalah kesehatan. Pemeriksaan ini biasanya dokter minta untuk mendiagnosis gangguan pada saluran kemih, misalnya untuk memeriksa diabetes, penyakit ginjal, dan infeksi saluran kemih. Tes ini juga dapat kamu lakukan saat berada di rumah sakit, sebelum operasi, atau saat sedang hamil. Urinalisis umumnya dokter gunakan untuk menganalisa warna, konsentrasi, dan kandungan pada urine. Misalnya, warna urine yang terlihat lebih keruh dan tidak bening bisa menjadi tanda infeksi saluran kemih. Selain itu, peningkatan kandungan protein dalam urine bisa menjadi tanda penyakit ginjal. Akan tetapi, hasil urinalisis akan diuji lebih lanjut jika hasilnya masih belum pasti. Tujuan Tes Urine Tes ini merupakan salah satu pemeriksaan medis yang penting untuk dilakukan. Tes ini memiliki beberapa tujuan, antara lain 1. Memeriksa kesehatan secara keseluruhan Urinalisis bisa membantu mengidentifikasi berbagai masalah kesehatan. Tes ini dapat menjadi bagian dari pemeriksaan medis rutin, pemeriksaan kehamilan, atau persiapan sebelum operasi. Pemeriksaan menggunakan urine juga dapat kamu gunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pada saat seseorang sedang dirawat di rumah sakit, seperti diabetes, penyakit ginjal atau penyakit hati. 2. Mendiagnosis kondisi medis Tes ini akan seseorang butuhkan jika ia sedang mengidap gangguan kesehatan. Pengidap yang merasakan sakit perut, sakit punggung, susah buang air kecil, keluar darah ketika kencing, atau masalah kencing lainnya, umumnya disarankan untuk melakukan tes ini. Urinalisis dapat membantu mendiagnosis penyebab dan gejala gangguan ini. 3. Memantau kondisi medis Jika seseorang telah mengidap kondisi seperti penyakit ginjal atau infeksi saluran kemih, dokter juga akan menyarankan untuk menguji urine secara teratur. Tujuannya untuk memantau kondisi dan mengidentifikasi masalah. Manfaat Tes Urine Tes ini dapat memberikan beberapa manfaat, seperti Menentukan adanya zat asing dalam perkembangan suatu gejala pemeriksaan kesehatan rutin. Kapan Perlu Melakukan Tes Urine? Urinalisis sangat disarankan ketika seseorang merasakan sakit pada bagian saluran kemih. Misalnya, merasakan sakit perut, sulit buang air kecil, sakit ketika buang air kecil, ada darah pada urin, atau masalah ginjal. Gangguan-gangguan tersebut sangat berbahaya jika dibiarkan dan tidak ditangani segera. Karena akan menyebabkan komplikasi seperti infeksi saluran kemih atau bahkan gagal ginjal. Selain untuk memeriksa masalah pada saluran kemih, urinalisis disarankan bagi wanita yang sedang hamil atau orang yang akan melakukan operasi. Urinalisis dapat dilakukan untuk evaluasi medis rutin atau menilai kesehatan seseorang secara keseluruhan. Baca juga lebih lanjut mengenai Pentingnya Cek Urine untuk Kesehatan. Prosedur Tes Urine Berikut ini prosedur yang akan dijalani saat tes urine 1. Sebelum prosedur Sebelum tes, pastikan untuk minum banyak air, sehingga kamu dapat menghasilkan urine yang cukup sebagai sampel. Namun, hindari minum air dalam jumlah berlebihan, karena dapat menyebabkan hasil tes yang tidak akurat. Minum satu atau dua gelas cairan, termasuk jus atau susu. Kamu tidak perlu berpuasa atau mengubah pola makan untuk menjalani tes. Beri tahu juga pada dokter tentang obat atau suplemen apa pun yang kamu kondisi. Sebab, beberapa obat atau suplemen dapat memengaruhi hasil tes. 2. Selama prosedur Kamu akan memberikan sampel urine pada tenaga kesehatan yang bertugas. Sebelumnya, kamu akan diberi gelas plastik untuk dibawa ke toilet, sehingga kamu bisa buang air kecil ke dalam gelas tersebut. Dokter mungkin akan memintamu untuk mendapatkan sampel urine tangkapan bersih. Teknik ini dapat mencegah bakteri dari penis atau vagina masuk ke dalam sampel. Mulailah dengan membersihkan sekitar uretra dengan lap pembersih yang telah dibasahi sebelumnya, yang disediakan dokter. Kemudian, buang air kecil sedikit ke toilet, lalu kumpulkan sampel dalam gelas. Hindari menyentuh bagian dalam cangkir agar bakteri dari tangan tidak berpindah ke sampel urine. Setelah selesai, tutup cangkir dan cuci tangan. Kamu dapat memberikan cangkir tersebut pada petugas medis, atau meninggalkannya di kompartemen khusus di dalam toilet atau tempat yang disediakan. Setelah memberikan sampel, kamu sudah menyelesaikan prosedur tes urine. Sampel urine kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut. 3. Setelah prosedur Ketika hasil tes keluar, dokter akan membacakan hasilnya pada kamu. Jika hasilnya tidak normal, maka ada dua pilihan. Apabila sebelumnya kamu didiagnosa dengan masalah ginjal, masalah saluran kemih, atau kondisi terkait lainnya, dokter mungkin akan melakukan tes lebih lanjut. Selain itu, dokter mungkin akan merekomendasikan jenis tes urine lain untuk mengidentifikasi penyebab abnormal pada urine. Umumnya, ada tiga cara untuk menganalisis urine Pemeriksaan visual, yang memeriksa warna dan tekstur. Jika kencing mengandung darah, warnanya mungkin merah atau cokelat tua. Adanya busa juga bisa menjadi tanda penyakit ginjal, sedangkan air seni yang keruh bisa berarti mengalami mikroskopis, yaitu memeriksa zat-zat kecil melalui mikroskop. Hal ini untuk mengetahui beberapa hal yang tidak boleh ada dalam urine. Seperti, sel darah merah, sel darah putih, bakteri, kristal gumpalan mineral, kemungkinan tanda batu ginjal.Tes dipstick, yang menggunakan strip plastik tipis yang diberi bahan kimia. Strip akan dicelupkan ke dalam urine, dan bahan kimia pada tongkat bereaksi akan berubah warna jika kadarnya di atas normal. Hal-hal yang dapat diperiksa oleh tes dipstick, seperti keasaman, protein, glukosa, sel darah putih, nitrit, bilirubin, dan darah dalam urine. Sementara itu, jika kamu tidak memiliki gejala lain dari kondisi yang mendasar, dan pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa kesehatan secara keseluruhan normal, maka dokter mungkin tidak memerlukan tindakan medis lebih lanjut. Ketahui juga Ini 5 Kondisi yang Membutuhkan Pemeriksaan Tes Urine Rutine. Tempat Melakukan Tes Urine Tes urine sangat umum dilakukan dan dapat dilakukan di klinik, rumah sakit, hingga laboratorium. Tindakan ini tentu dilakukan dan diawasi oleh tim medis dan dokter yang berpengalaman. Biaya Tes Urine Besarnya biaya tes ini bervariasi tergantung tempat dan fasilitas kesehatan yang kamu pilih. Sebagai acuan, kisaran biaya terendahnya yaitu sekitar Rp Namun, acuan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. Referensi Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Urinalysis. WebMD. Diakses pada 2022. Urinalysis Tes Urine.
Darahdi dalam urin menyebabkan terjadinya peradangan yang biasa juga bersama-sama infeksi sehingga ada darah secara mikro yang ikut terlepas dalam urin. Akan tetapi jika seorang petugas laboratorium melakukan pemeriksaan dengan menggunakan sampel urin penderita pada saat-saat yang tidak menentu di waktu yang berbeda yaituMungkin sobat sedang perlu solusi atas soal pada suatu pemeriksaan laboratorium diuji urine seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunaβ¦, maka kamu sudah berada di tempat yang benar. Di laman ini ada pilihan jawaban mengenai pertanyaan tersebut. Silakan telusuri lebih lanjut. ββββββ Pertanyaan pada suatu pemeriksaan laboratorium diuji urine seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikator Benedict menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan reaksi warna unguberdasarkan hal tersebut Analisislah penyakit yang terjangkit oleh pasien dan bagian ginjal manakah yang mengalami gangguan β Solusi 1 untuk Soal pada suatu pemeriksaan laboratorium diuji urine seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikator Benedict menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan reaksi warna unguberdasarkan hal tersebut Analisislah penyakit yang terjangkit oleh pasien dan bagian ginjal manakah yang mengalami gangguan β 1. urine + benedict = merah bata, menandakan bahwa urine mengandung glukosa. adanya glukosa pada urine menandakan bahwa terjadi gangguan pada proses reabsorpsi yang terjadi padi pada tubulus proksimal. 2. urine + biuret = ungu, menandakan bahwa urine mengandung protein. bila urin mengandung protein menyatakan bahwa terdapat kesalahan dalam proses filtrasi yang terjadi di glomerulus. ββββββ Demikianlah tanya-jawab tentang pada suatu pemeriksaan laboratorium diuji urine seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunaβ¦, semoga dengan solusi tadi bisa membantu memecahkan soal sobat. Apabila teman-teman masih mempunyai pertanyaan lainnya, silahkan pakai menu search yang ada di halaman ini. CaraMerubah Frame Pada Video Menjadi Layer di Adobe Photoshop. Belajar Dasar Tips Dan Trik Photoshop Serta Memahami Cara Penggunaan Layer Brush Layout Filter Untuk Yang Baru Mengenal Photoshop. Tips Dasar Photoshop Untuk Pemula : Cara Kerja, Jenis dan Dasar Penggunaan Layer - UMAHLIYU. Lebih Dalam Mengenai Layer di Photoshop Sampai saat ini, tes urine menjadi metode diagnosis yang paling banyak dilakukan dengan alasan mudah digunakan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Anda dapat melakukan tes urine secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan. Simak uraian dibawah ini untuk mengetahui informasi mengenai tes urine secara lengkap. Urinalisis atau tes urine merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi penyakit atau kondisi kesehatan lainnya. Sampai saat ini, tes urine menjadi metode diagnosis yang paling banyak dilakukan dengan alasan mudah digunakan dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Anda dapat melakukan tes urine secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan. Simak uraian dibawah ini untuk mengetahui informasi mengenai tes urine secara lengkap. Manfaat dan indikasi tes urine Tes urine dianjurkan dilakukan untuk beberapa tujuan berikut ini 1. Untuk pemeriksaan kesehatan rutin Tes urine umumnya dilakukan setiap 1 tahun sekali untuk memantau kesehatan, terutama bagi orang-orang yang memiliki riwayat penyakit ginjal, hipertensi, dan liver. 2. Mendiagnosis suatu penyakit Beberapa penyakit seperti batu ginjal, diabetes, kerusakan ginjal, infeksi saluran kemih, penyakit liver, kerusakan otot atau kondisi lainnya juga dapat diketahui melalui tes urine. 3. Memantau perkembangan suatu penyakit Tes urine dapat digunakan untuk memantau perkembangan suatu penyakit bertambah parah atau tidak. Salah satunya untuk mengetahui perkembangan diabetes. 4. Mendeteksi penggunaan obat-obatan Tes urine juga dapat digunakan untuk mendeteksi penggunaan obat-obatan atau bahan kimia dalam tubuh. Misalnya penggunaan obat-obatan kokain, ganja, methamphetamine, opium, barbiturate, dan lainnya. 5. Mengetahui kehamilan Kehamilan dapat dideteksi melalui urine, yaitu dengan menggunakan test pack. Tes kehamilan menggunakan test pack dapat dilakukan di rumah dengan mudah. Caranya dengan mengumpulkan urine, lalu meletakkan test pack pada urine tersebut. Test pack akan menunjukkan tanda seperti perubahan warna, garis, atau simbol plus-minus yang menandakan Anda hamil atau tidak. Persiapan sebelum tes urine Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum melakukan tes urine, yaitu Beri tahukan dokter mengenai obat-obatan dan suplemen yang sedang Anda konsumsi. Beberapa jenis obat diketahui dapat memengaruhi hasil tes sehingga dokter biasanya akan meminta Anda berhenti minum obat-obatan tersebut; Pemeriksaan urine biasanya dapat dilakukan tanpa puasa, namun ada beberapa pemeriksaan yang memerlukan puasa terlebih dahulu; Hindari melakukan hubungan seksual minimal 1 hari sebelum Anda melakukan tes urine karena dikhawatirkan dapat memengaruhi hasil. Baca selengkapnya Mengapa Perlu Puasa Sebelum Periksa Kesehatan? Prosedur tes urine Pengambilan sampel urine yang sering digunakan adalah metode clean-catch. Prosedur pengambilan tes urine dengan metode clean-catch adalah sebagai berikut Membersihkan area kemaluan menggunakan tisu steril supaya bakteri dan sel di sekitar kemaluan tidak ikut terbawa ke sampel. Untuk wanita, cara membersihkan kemaluan menggunakan tisu steril dari arah depan ke belakang. Jangan lupa juga untuk membersihkan cairan sekresi vagina dan darah menstruasi untuk menghindari kontaminasi pada sampel urine. Pada pasien yang tidak bisa mengambil sampel urine secara mandiri dapat menggunakan kateter. Sampel urine yang diambil menggunakan kateter harus langsung dari selang kateter. Keluarkan urine selama 1-2 detik dan biarkan terbuang ke dalam toilet. Lalu masukkan urine selanjutnya ke dalam wadah sampel hingga tingginya 3-6 cm. Tutup rapat wadah sampel urin untuk menghindari kontaminasi dari luar dan bersihkan bagian luar wadah urine menggunakan tisu steril. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelahnya. Segera bawa sampel urine ke laboratorium untuk dianalisis. Analisis sampel urine Berikut ini jenis analisis sampel dalam tes urine 1. Analisis visual Analisis visual mendeteksi penampakan urine berdasarkan warna dan kejernihannya. Tujuan analisis visual adalah untuk mendiagnosis kondisi urine dan zat yang terkandung di dalamnya. Warna urine yang sehat umumnya memiliki warna kuning jernih atau sedikit keruh karena sel kulit, cairan prostat, dan sperma. Baca selengkapnya Macam-Macam Warna Urine dan Maknanya 2. Analisis kimiawi Analisis kimiawi urine dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi kandungan zat kimia dalam urine. Cara paling mudah yang digunakan dalam analisis kimia ialah melalui tes strip, yaitu dengan mencelupkan strip khusus ke dalam urine untuk mendeteksi kandungan zat kimia yang ingin diketahui. Analisis kimiawi biasanya dilakukan untuk mendeteksi kandungan pH urine, kandungan protein, gula, bilirubin dan lainya. 3. Analisis mikroskopik Analisis mikroskopik dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya keberadaan sel, kristal, bakteri atau jamur yang terkandung dalam urine. Biasanya analisis ini dilakukan jika analisis visual dan kimiawi tidak menunjukkan hasil yang normal. Analisis mikroskopik dilakukan dengan cara mengendapkan urine guna mengumpulkan sel-sel dan benda organik lainnya agar bisa diamati. Setelah itu, petugas medis akan membuang cairan bagian atas dan bagian bawah yang berbentuk padat akan diamati menggunakan mikroskop. Jenis sel yang bisa diamati melalui analisis mikroskopik pada urine yaitu sel darah merah eritrosit, sel darah putih leukosit, sel epitel, dan mikroba. Hasil tes urine dapat mendeteksi berbagai kondisi atau penyakit yang sedang dialami oleh pasien. Untuk hasil yang lebih akurat, dokter juga akan membandingkan hasil tes urine dengan gejala yang Anda alami. 17 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
5 Pada saat dilakukan pemeriksaan di laboratorium, urin seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikator Benedict ternyata menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata, dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan reaksi warna ungu. Berdasarkan hal tersebut analisislah penyakit yang dialami oleh pasien dan bagian ginjal
Padasaat dilakukan pemeriksaan dilaboratorium, urin seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikatorbenedict ternyata menunjukkan reaksi warna menjadi merha bata, dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan reaksi warna ungu. berdasarkan hal tersebut analisislah penyakit yang dialami oleh pasien dan bagian manakah yang mengalami gangguan?. Question from @Febbyvvn00Dipublish tanggal Mar 15, 2019 Update terakhir Okt 12, 2020 Tinjau pada Apr 7, 2019 Waktu baca 4 menit Tahukan kamu pemeriksaan laboratorium selain pemeriksaan darah lengkap yang paling sering dilakukan? Ya benar, tes urin. Tes urin atau yang lebih dikenal dengan urinalisis adalah tes yang sangat umum yang dapat dilakukan untuk memeriksa kandungan suatu zat tertentu pada urin. Urinalisis bisa dilakukan di banyak tempat perawatan kesehatan, termasuk kantor dokter, fasilitas perawatan darurat, laboratorium, rumah sakit, dan bahkan di rumah. Tes urinalisis dilakukan dengan cara mengumpulkan sampel urin dari pasien ke dalam cangkir spesimen. Biasanya urin yang diambil hanya sekitar 30-60 mL. Sampel urin yang sudah diambil dari pasien, dapat dianalisis di klinik medis atau dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Urinalisis pada umumnya mudah dilakukan dan relatif murah. Tes ini juga merupakan tes sederhana dan dapat memberikan banyak informasi bermanfaat tentang berbagai penyakit dan kondisi kesehatan lainnya. Beberapa dokter menyebut urinalisis sebagai "biopsi ginjal untuk orang miskin" karena banyaknya informasi yang dapat diperoleh tentang kesehatan ginjal atau penyakit organ dalam lainnya dengan menggunakan tes sederhana ini. Urin dapat dievaluasi berdasarkan tampilan fisiknya warna, kekeruhan, bau, kejernihannya evaluasi berdasarkan tampilan fisiknya juga disebut sebagai analisis makroskopik. Selain analisis makroskopik, urin juga dapat dianalisis berdasarkan sifat kimia dan molekulernya, yang lebih dikenal dengan pemeriksaan mikroskopis. Pada Kondisi Apa Saja Biasanya Seorang Dokter Meminta Anda Melakukan Urinalisis? Evaluasi medis rutin atau menilai kesehatan seseorang secara keseluruhan. Tes urin bisa saja disarankan oleh dokter untuk pemeriksaan kehamilan rutin, menilai kondisi pasien sebelum operasi atau sebelum masuk rumah sakit, pemeriksaan umum tahunan, skrining adanya penyakit ginjal, tekanan darah tinggi hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit hati. Menilai gejala penyakit tertentu seperti darah dalam urine, demam, nyeri pinggang, sering buang air kecil atau terasa nyeri saat melakukannya, sakit perut, sakit punggung, atau gejala kemih lainnya. Mendiagnosis kondisi medis seperti radang ginjal, protein dalam urine, kerusakan otot, gangguan ginjal berupa batu dan infeksi ginjal, gula darah atau diabetes yang tidak terkendali, dan infeksi saluran kemih. Memantau perkembangan penyakit dan respons tubuh terhadap pengobatan yang dijalani, misalnya pada pasien penderita penyakit diabetes, kerusakan dan infeksi ginjal, penyakit saluran kemih, lupus, dan tekanan darah. Mengetahui adanya zat atau obat tertentu dalam air seni seseorang, misalnya pada atlet, pelajar/mahasiswa, pegawai kantoran, pecandu, dan lain-lain. Tes ini dapat mendeteksi adanya zat berbahaya opiate, benzodiazepine, barbiturate, phencyclidine, ganja, metamphetamine, amphetamine, kokain. Tes kehamilan. Tes urine untuk menentukan kehamilan dapat dilakukan sendiri dengan membeli alat tes yang dijual bebas di apotik, atau dilaksanakan dengan aturan medis dokter/rumah sakit. Hal Apa Saja yang Bisa Diperiksa Pada Pemeriksaan Urin? Ada beberapa hal yang diperiksa pada pemeriksaan urin, dari penampakan fisiknya yang meliputi warna,volume,pH hingga kandungan kimia dan bakteri yang terkandung di dalamnya. Untuk lebih jelasnya akan dibahas sebagai berikut 1. Pemeriksaan makroskopik urin Pemeriksaan makroskopik artinya, pemeriksaan urin hanya dengan mata telanjang dan pengamatan secara langsung tanpa menggunakan mikroskop. Pemeriksaan makroskopik urin meliputi Dilihat dari volume urin dapat menunjukkan gejala poliuri volume kencing berlebih atau oliguri volume kencing terlalu sedikit. Warna urine umumnya dipengaruhi oleh komposisi urin baik dari segi volume maupun kandungannya. Jika kuning pekat kemungkinan volume urin yang terlalu sedikit atau bisa juga dipengaruhi oleh kandungan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Dilihat dari kekeruhan urin normal umumnya jernih, jika urin keruh, maka kemungkinan adanya batu pada saluran kencing. Nilai pH urine normal antara 4,7 β 7,5 dengan rata-rata 6. Jika urine terlalu asam maka kemungkinan terjadi peradangan saluran kencing atau infeksi. 2. Pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan mikroskopik diperlukan untuk mengamati sel dan benda berbentuk partikel lainnya. Banyak macam unsur mikroskopik dapat ditemukan baik yang ada kaitannya dengan infeksi bakteri, virus maupun yang bukan karena infeksi misalnya perdarahan, disfungsi endotel dan gagal ginjal. Adanya darah dalam urin mengindikasikan infeksi atau batu saluran kemih. Adanya nitrat mengindikasikan terjadinya proses infeksi. Beberapa batu seperti kalsium dapat terdeteksi dalam pemeriksaan mikroskopik urinalisis. 3. Analisa dipstick Dipstick adalah strip reagen berupa strip plastik tipis yang ditempeli kertas seluloid yang mengandung bahan kimia tertentu sesuai jenis parameter yang akan diperiksa. Urine Dip merupakan analisis kimia cepat untuk mendiagnosa berbagai penyakit. Uji kimia yang tersedia pada reagen strip umumnya adalah glukosa, protein, bilirubin, urobilinogen, pH, berat jenis, darah, keton, nitrit, dan leukosit esterase. Pemeriksaan glukosa gula Pada keadaan normal tidak ditemukan glukosa disalam urine. Karena ukuran molekul yang besar, maka glukosa tidak akan melewati sistem penyaringan ginjal. Jika glukosa ditemukan pada urin, kemungkinan seseorang mengidap penyakit diabetes. Pemeriksaan protein Seperti halnya glukosa, ukuran molekul protein yang besar, umumnya tidak dapat melewati sistem penyaringan ginjal, namun pada reaksi gagal ginjal akut, kemungkinan protein albumin akan ditemukan di urin. Pemeriksaan Makroskopik-Mikroskopik Urin Dikenal pemeriksaan urin rutin dan lengkap. Yang dimaksud dengan pemeriksaan urin rutin adalah pemeriksaan makroskopik, mikroskopik dan kimia urin yang meliputi pemeriksaan protein dan glukosa. Sedangkan yang dimaksud dengan pemeriksaan urin lengkap adalah pemeriksaan urie rutin yang dilengkapi dengan pemeriksaan benda keton, bilirubin,urobilinogen, darah samar dan nitrat. 26 Referensi Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini. Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya. Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat
Pertanyaan Pada saat dilakukan pemeriksaan di laboratorium, urine seorang pasien ketika diuji menggunakan indikator Benedict ternyata menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan reaksi warna ungu. Berdasarkan hal tersebut, analisislah penyakit yang dialami oleh pasien dan bagian ginjal yang
Pada saat dilakukan pemeriksaan di laboratorium, urin seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikator Benedict ternyata menunjukkan reaksi warna menjadi merah bata, dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan reaksi warna ungu. Berdasarkan hal tersebut analisislah penyakit yang dialami oleh pasien dan bagian ginjal manakah yang mengalami gangguan? = Urine yang diberi benedict dan berubah menjadi warna merah bata menunjukan bahwa adanya gula di dalam urine kencing manis dan urine yang diberi larutan biuret dan berubah warna menjadi warna ungu menunjukkan bahwa urine tersebut mengandung protein albuminuria. Bagian ginjal yang mengalami gangguan adalah glomerulus sumber
MaZnVD.